Back

Imbal hasil Obligasi Pemerintah AS Naik-Turun di Sekitar 1,95%, Kontrak Berjangka S&P 500 Cetak Kenaikan Tipis

  • Imbal hasil obligasi pemerintah AS berusaha keras untuk mendapatkan arah yang jelas setelah mengalami penurunan terbesar dalam 10 minggu.
  • Imbal hasil yang lebih lemah, tidak adanya berita negatif utama dari Rusia memungkinkan ekuitas untuk mengurangi penurunan baru-baru ini.
  • Risalah rapat FOMC dan berita-berita Rusia-Ukraina menjadi katalis utama untuk minggu ini.

Setelah Jumat yang bergejolak, pasar global tetap lesu selama jam-jam awal sesi perdagangan Asia hari Senin. Sementara tidak adanya data/peristiwa utama dapat disebut sebagai alasan utama untuk kinerja terbaru pasar yang tidak aktif, pembaruan beragam mengenai invasi Rusia ke Ukraina dan kenaikan suku bunga The Fed juga menantang para pedagang momentum.

Untuk menggambarkan sentimen, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun melakukan pemulihan di sekitar 1,95%, setelah turun lebih dari 11 basis poin (bp) pada hari sebelumnya. Selanjutnya, Kontrkak Berjangka S&P 500 mencetak kenaikan tipis pada saat berita ini dimuat.

Sentimen pasar memburuk pada hari Jumat setelah Presiden AS Joe Biden mengangkat kekhawatiran terkait serangan militer yang akan segera terjadi oleh Rusia atas Ukraina. Tidak hanya Presiden AS Biden tetapi para pemimpin Inggris dan Zona Euro juga memberikan sinyal yang mengkhawatirkan untuk peristiwa geopolitik yang banyak diperdebatkan tersebut.

Sentimen risk-off membebani imbal hasil obligasi pemerintah AS dan ekuitas sementara membantu Indeks Dolar AS (DXY) dan harga emas.

Yang juga berkontribusi terhadap kelemahan imbal hasil adalah kekhawatiran atas kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Maret. Alat FedWatch CME menunjukkan sekitar 50-50 peluang 50 basis poin (bp) dari kenaikan suku bunga The Fed di bulan Maret versus pergerakan 0,25%. Sebelumnya, terutama setelah rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) AS, pasar sangat yakin bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga lebih tinggi. Meskipun demikian, pembacaan awal Sentimen Konsumen Michigan AS untuk bulan Februari turun dari 67,2 menjadi 61,7 pada hari Jumat.

Namun perlu dicatat bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut klaim semacam itu sebagai 'spekulasi provokatif', menurut AFP News. Namun, para pelaku pasar tampaknya tidak percaya pada komentar-komentar Putin tersebut karena Bloomberg mengatakan, "Pertikaian dengan Rusia atas Ukraina menuju minggu yang paling menegangkan."

Ke depan, kalender yang sepi dan sentimen hati-hati dapat membatasi pergerakan pasar selama hari-hari awal pekan ini. Namun, Risalah Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang akan diterbitkan pada hari Rabu, akan sangat penting untuk diperhatikan untuk arah jangka pendek. Yang juga penting adalah berita-berita utama Rusia-Ukraina.

Analisis Harga Indeks Dolar AS: DXY Berusaha Keras Pertahankan Penembusan 100-SMA

Para pembeli Indeks Dolar AS (DXY) menggoda level acuan 96,00 selama sesi Asia yang tidak aktif pada hari Senin. Indeks greenback tersebut naik selam
Baca selengkapnya Previous

Analisis Harga NZD/USD: Memperpanjang pullback dari 100-SMA menuju 0,6600

NZD/USD melanjutkan tren turun dua hari sebelumnya menuju 0,6600 selama sesi Asia hari Senin. Dengan itu, pasangan Kiwi tersebut menerima penawaran j
Baca selengkapnya Next