Mengonfirmasi Anda bukan dari AS atau Filipina

Dengan memberikan pernyataan ini, saya secara tegas menyatakan dan mengonfirmasikan bahwa:
  • Saya bukan warga negara atau penduduk AS
  • Saya bukan penduduk Filipina
  • Saya, secara langsung maupun tidak langsung, tidak memiliki lebih dari 10% saham/hak suara/kepentingan dari penduduk AS dan/atau tidak mengontrol warga negara atau penduduk AS dengan cara lain
  • Saya tidak berada di bawah kepemilikan langsung atau tidak langsung untuk lebih dari 10% saham/hak suara/kepentingan dan/atau berada di bawah kontrol warga negara atau penduduk AS dengan cara lain
  • Saya tidak berafiliasi dengan warga negara atau penduduk AS dalam hal Bagian 1504(a) dari FATCA
  • Saya menyadari tanggung jawab saya jika membuat pernyataan palsu.
Untuk tujuan pernyataan ini, semua negara dan wilayah dependen AS disamakan dengan wilayah utama AS. Saya berkomitmen untuk membela dan membebaskan Octa Markets Incorporated, direktur dan pejabatnya dari klaim apa pun yang timbul akibat atau terkait dengan pelanggaran apa pun atas pernyataan saya.
Kami berkomitmen menjaga privasi dan keamanan informasi pribadi Anda. Kami hanya mengumpulkan email untuk menyediakan penawaran khusus dan informasi penting tentang produk dan layanan kami. Dengan memberikan alamat email, Anda setuju untuk menerima surat tersebut dari kami. Jika Anda ingin berhenti berlangganan atau memiliki pertanyaan maupun permasalahan, silakan hubungi Layanan Pelanggan kami.
Back

USD/IDR Melayang Dekat Level 16.400 Jelang Akhir Pekan

  • Rupiah Indonesia semakin terpuruk melawan Dolar AS di 16.400-an pada sesi Asia.
  • Penjualan Ritel pada bulan Desember meningkat ke 0,4% di bawah ekspektasi.
  • Menjelang akhir pekan, data perumahan AS bersama data-data AS lainnya akan dicermati.

Pada perdagangan hari Jumat, pasangan mata uang USD/IDR masih bertahan di dekat level 16.400 di perdagangan Asia. Pada grafik harian pasangan mata uang ini berada dalam wilayah jenuh beli, sehingga membuka peluang untuk terjadinya koreksi. Dolar AS kini bergerak di bawah 108,94, melanjutkan penurunannya karena data Penjualan Ritel AS yang lemah.

Amerika Serikat melaporkan bahwa data Penjualan Ritel naik sebesar 0,4% pada bulan Desember, lebih rendah dari ekspektasi 0,6% dan sebelumnya sebesar 0,8% (direvisi dari 0,7%). Selain itu, Klaim Tunjangan Pengangguran Awal untuk minggu berakhir tanggal 10 Januari 2025 mencapai 217.000, melampaui prediksi 210.000 dan jumlah pekan sebelumnya yang tercatat sebesar 203 Ribu (direvisi dari 201 Ribu).

Dolar AS melemah setelah data tersebut, namun Rupiah Indonesia tidak mampu bangkit karena Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) dari 6,00% menjadi 5,75% yang diumumkan pada hari Rabu, 15 Januari 2025. Hal ini dilakukan BI dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang mengungkap bahwa prakiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 mencapai kisaran 4,7-5,%, di bawah prakiraan kisaran sebelumnya 4,8-5,8%, karena dorongan investasi swasta yang juga diprakirakan masih belum meningkat. “Ekspor dan rumah tangga khususnya golongan menengah masih lemah”, ujar Perry dalam pernyataannya.

Sementara itu, pasar global masih mengharapkan The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak satu kali tahun ini, yang memprakirakan bahwa suku bunga AS akan berakhir di bawah level 4% sehingga meningkatkan sentimen risiko pada paruh kedua minggu ini.

Selanjutnya para pedagang akan memantau data perumahan AS untuk bulan Desember yang akan dirilis pada hari Jumat, bersama-sama dengan data Izin Pendirian Bangunan, Perumahan Baru dan Produksi Industri AS. 


 

Breaking: Ekonomi Tiongkok Tumbuh 5,4% YoY di Kuartal 4 2024 versus 5% yang Diprakirakan

Perekonomian Tiongkok tumbuh 5,4% sepanjang tahun pada kuartal keempat 2024 setelah melaporkan ekspansi 4,6% pada kuartal ketiga, data resmi yang diterbitkan oleh Biro Statistik Nasional (NBS) menunjukkan pada hari Jumat. Data tersebut melampaui konsensus pasar sebesar 5% pada periode yang dilaporkan, dengan selisih yang cukup besar.
Baca selengkapnya Previous

Kato, Jepang: Terserah Bank of Japan (BoJ) untuk Memutuskan Kebijakan Moneter

Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato menegaskan kembali pada hari Jumat bahwa "terserah Bank of Japan (BoJ) untuk memutuskan kebijakan moneter."
Baca selengkapnya Next