Back

USD/JPY Stabil di Atas 161,00 saat Yen Melemah di Tengah Ketidakpastian BoJ

  • USD/JPY tetap kuat di atas 161,00 di tengah pelemahan Yen Jepang.
  • BoJ mengincar pengetatan kebijakan lebih lanjut karena melemahnya Yen.
  • IMP Manufaktur AS yang lemah membebani Dolar AS.

Pasangan USD/JPY menggeser lelang di atas 161,00 di sesi New York hari Senin. Aset ini semakin menguat seiring melemahnya Yen Jepang di tengah ketidakpastian prospek kebijakan Bank of Japan. Risalah kebijakan BoJ baru-baru ini menunjukkan bahwa para pejabat mendukung pengetatan kebijakan lebih lanjut karena melemahnya Yen Jepang meningkatkan tekanan inflasi.

Depresiasi mata uang Jepang telah membuat ekspor lebih kompetitif dan meningkatkan biaya impor. Meningkatnya spekulasi kenaikan suku bunga lebih lanjut tampaknya tidak menyenangkan bagi para investor karena mereka memprakirakan spiral pertumbuhan-upah seharusnya menjadi alasan di balik pengetatan kebijakan lebih lanjut.

Selain itu, ekspektasi terhadap intervensi Jepang dalam domain FX juga tinggi karena Yen telah melemah ke terendah multi-dekade terhadap Dolar AS (USD). Pemerintahan Jepang telah memperingatkan akan adanya intervensi diam-diam terhadap pergerakan FX yang cepat dan sepihak.

Sementara itu, Dolar AS menghadapi tekanan akibat lemahnya data IMP Manufaktur ISM Amerika Serikat (AS) untuk bulan Juni. IMP Manufaktur, yang mengukur aktivitas di sektor pabrik, secara tak terduga turun ke 48,5. Para ekonom memprakirakan aktivitas pabrik akan naik ke 49,1 dari rilis sebelumnya 48,7. Angka di bawah ambang batas 50,0 dianggap sebagai kontraksi dalam aktivitas manufaktur.

Inflasi di sektor manufaktur juga turun karena indeks Harga yang Dibayar, yang mengindikasikan harga yang dibayarkan untuk input seperti bahan mentah dan upah, tumbuh pada laju yang lebih lambat ke 52,1 dibandingkan estimasi 55,9 dan rilis sebelumnya 57,0.

Penurunan dalam Harga yang Dibayar mengindikasikan melemahnya tekanan harga. Ini akan meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve (The Fed).

Pratinjau Inflasi Zona Euro: Tekanan Harga Diprakirakan Mereda setelah Naik di Bulan Mei

Indeks Harga Konsumen yang Diharmonisasi (HICP), yang merupakan indikator utama inflasi di blok euro yang lebih luas, dijadwalkan dirilis pada hari Selasa, 2 Juli. European Central Bank (ECB) akan mencermati data ini di tengah masih adanya ketidakpastian atas kelanjutan siklus pelonggarannya yang dimulai pada 6 Juni.
Baca selengkapnya Previous

EUR/USD: Short Squeeze sedang Berlangsung – OCBC

Hasil putaran pertama pemilu legislatif Prancis tidak menghasilkan kejutan besar, kata ahli strategi OCBC Frances Cheung dan Christopher Wong.
Baca selengkapnya Next