Apa itu rasio cakupan bunga?

22 Jan, 2025 Bacaan 10 menit

Apa itu rasio cakupan bunga?

Cara menghitung ICR

Jenis-jenis rasio cakupan bunga

Mengapa dan kapan ICR menjadi penting

Interpretasi rasio cakupan bunga

Berapa rasio cakupan bunga yang baik?

Penutup

Bayangkan Anda menjalankan sebuah bisnis. Baru-baru ini, Anda memutuskan untuk mengembangkan bisnis dengan merekrut karyawan baru dan membeli peralatan baru. Namun, karena Anda tidak memiliki cukup sumber daya, Anda terpaksa mengambil pinjaman. Pertanyaannya adalah apakah Anda dapat melunasi pinjaman dan bunganya.

Bagaimana cara mengetahui hal ini? Sebuah model khusus yang disebut rasio cakupan bunga dapat membantu memvisualisasikan kondisi keuangan perusahaan dan memahami jumlah yang dapat dipinjam sebagai pemilik bisnis. Mari kita lihat lebih lebih mendalam.

Apa itu rasio cakupan bunga?

Sederhananya, rasio cakupan bunga adalah model keuangan yang menunjukkan seberapa mudah sebuah perusahaan dapat membayar bunga atas utangnya. Model ini tidak menghitung pokok pinjaman, sehingga memberikan pandangan yang agak terbatas tentang stabilitas keuangan perusahaan.

Berikut adalah beberapa fitur utama dari model ini:

  • Rasio cakupan bunga berfokus secara eksklusif pada pembayaran bunga. Jadi, dengan ICR yang cukup baik, pembayaran pokok masih bisa menjadi masalah.
  • ICR tidak memperhitungkan semua biaya perusahaan. Saat menghitung ICR, Anda tidak menghitung pajak, biaya operasional, dividen, dll., sehingga Anda harus memperkirakannya secara terpisah.
  • Model ini berfokus pada kondisi perusahaan saat ini dan tidak memungkinkan Anda membuat prediksi jangka panjang.

Rasio cakupan bunga adalah angka spesifik yang Anda hitung menggunakan rumus. Angka ini akan menunjukkan kemampuan riil Anda untuk membayar bunga pinjaman, tergantung pada ceruk bisnis Anda. Misalnya, ICR Anda bisa jadi 2,3.

Cara menghitung ICR

Rasio cakupan bunga dihitung dengan rumus berikut:

Mari kita bahas:

  • EBIT adalah singkatan dari earnings before interest and taxes (pendapatan sebelum bunga dan pajak). Ini adalah jumlah yang dihasilkan suatu bisnis dari kegiatan rutinnya sebelum membayar bunga pinjaman dan pajak.
  • Beban Bunga (Jumlah Bunga Total) adalah jumlah total bunga yang perlu dibayar perusahaan selama seluruh jangka waktu pinjaman.

Biasanya, ICR dihitung untuk satu bulan, tahun, atau triwulan, sesuai rencana pembayaran kembali perusahaan.

Mari kita lihat sebuah contoh:

Bayangkan Anda memiliki toko elektronik online. EBIT Anda per bulan adalah $10.000; ini adalah pendapatan Anda dikurangi biaya elektronik yang Anda jual, pajak, dan biaya operasional.

Anda mengambil pinjaman untuk membeli barang baru untuk toko Anda. Total beban bunga atas pinjaman ini adalah $2.000. Dengan menggunakan rumus, Anda mendapatkan hasil berikut:

Hasilnya adalah ICR Anda. Ini berarti Anda dapat membayar beban bunga 5 kali dengan uang yang Anda hasilkan dari menjual elektronik. Dan ini termasuk ICR yang cukup baik untuk ceruk penjualan online.

Contoh lain:

Sebuah perusahaan IT besar berakhir dengan EBIT negatif untuk tahun lalu. Ini berarti biaya perusahaan tersebut lebih besar daripada pendapatan. EBIT miliknya sebesar $50.000. Beban bunga untuk pinjaman sebesar $50.000.

Dalam kasus ini, ICR-nya adalah –1, yang berarti perusahaan tidak akan bisa membayar bunga, setidaknya untuk sekarang ini.

Jenis-jenis rasio cakupan bunga

Rumus rasio cakupan bunga dengan EBIT yang disebutkan di atas adalah yang paling sederhana dan umum. Namun, Anda memerlukan wawasan lebih lanjut tentang kemampuan perusahaan untuk membayar bunga.

Berikut adalah situasi di mana menggunakan ICR jenis lain dapat memberikan wawasan tambahan:

  • Rasio cakupan bunga EBITDA. EBITDA adalah singkatan dari Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortisation (Pendapatan Sebelum Bunga, Pajak, dan Amortisasi). Variasi ICR ini akan berguna ketika Anda perlu memeriksa kemampuan untuk membayar bunga tanpa mempertimbangkan biaya nontunai. Pendekatan ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang arus kas.

Rumus rasio cakupan bunga EBITDA:

  • Rasio Cakupan Biaya Tetap. Rasio cakupan bunga ini lebih luas: mencakup semua pembayaran tetap di samping bunga. Ini membantu memperkirakan kemampuan perusahaan secara keseluruhan untuk memenuhi kewajiban keuangan tetapnya.
  • Rasio cakupan bunga EBITDA setelah Capex. Dengan bantuan rasio ini, Anda dapat menghitung uang yang digunakan untuk memelihara atau mengembangkan perusahaan—Capital Expenditure (Capex atau Belanja Modal). Ini menunjukkan seberapa baik perusahaan dapat membayar bunganya setelah investasi ini.

Mengapa dan kapan ICR menjadi penting

Bisnis menghitung ICR ketika perlu memperkirakan kemampuan membayar bunga dari utang yang belum dilunasi. Selain menjadi bagian yang jelas dari manajemen risiko sebelum mengambil pinjaman, menghitung ICR juga penting dalam situasi berikut:

  • memahami kesehatan keuangan jangka pendek perusahaan
  • memperkirakan kemungkinan mendapatkan jumlah pinjaman tertentu
  • membuktikan stabilitas keuangan dan kelayakan kredit kepada investor dan pemberi pinjaman
  • mengelola arus kas yang diperlukan untuk kegiatan bisnis sehari-hari
  • mendapatkan peringatan dini tentang masalah keuangan jika ICR terlalu rendah.

Metrik ini juga bermanfaat bagi trader dan pelaku pasar lainnya, yang ingin mengambil pinjaman dan perlu memahami apakah mereka akan mampu melunasinya.

Interpretasi rasio cakupan bunga

Anda sudah menghitung Rasio ICR dan mendapatkan angka tertentu. Apa makna dari angka ini, dan bagaimana angka-angka ini dapat membantu Anda membuat keputusan dengan percaya diri? Mari kita bahas lebih lanjut.

Berapa rasio cakupan bunga yang baik?

Tidak ada angka universal untuk ICR. Tergantung ceruk bisnis Anda, rasio 'baik' mungkin bervariasi dari angka yang sangat kecil hingga cukup besar. Tolok ukur umum adalah 3 atau lebih tinggi. ICR biasanya tidak terlalu tinggi dan jarang melebihi 30.

Berikut beberapa pedoman umum:

  • ICR 2 atau lebih tinggi. Secara umum, untuk sebagian besar industri, angka ini adalah ICR yang baik. Ini berarti bahwa bisnis memperoleh setidaknya dua kali lebih banyak dari jumlah bunga dan dapat dengan aman mengambil pinjaman.
  • ICR dari 1 hingga 2. Biasanya, rasio ini juga dianggap cukup baik. Angka ICR ini mungkin melibatkan risiko lebih tinggi daripada ICR di atas 2 karena stabilitas keseluruhan dapat terganggu jika ada pengeluaran tak terduga.
  • ICR lebih rendah dari 1. Rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu mengambil pinjaman saat ini, dan membayar bunga dapat menyebabkan masalah keuangan, termasuk wanprestasi.

Untuk memberi Anda pemahaman tentang angka-angka ini, kami akan menunjukkan rata-rata ICR di antara perusahaan-perusahaan Amerika Serikat berdasarkan industri menurut ReadyRatios.com:

Makanan 2,89
Perabotan dan perlengkapan 9,80
Industri logam primer 7,71
Hotel dan layanan penginapan lainnya 2,52
Perbaikan otomotif, jasa, dan parkir 4,71
Layanan pendidikan 3,76

Catatan: Angka-angka ini dapat berubah dari tahun ke tahun dan tidak boleh dianggap sebagai dasar utama untuk memperkirakan ICR aktual perusahaan Anda.

Penutup

  • Rasio cakupan bunga menunjukkan seberapa mudah sebuah bisnis atau individu dapat membayar bunga utang. Metode ini tidak meliputi pokok pinjaman dan biaya lainnya.
  • Sangat penting untuk menghitung ICR sebelum mengambil pinjaman, dan mungkin juga berguna untuk mendapatkan wawasan tentang stabilitas bisnis secara keseluruhan. Kedalaman wawasan ini dapat bervariasi bergantung pada jenis ICR.
  • Dalam berbagai bidang, ICR yang berbeda-beda dianggap baik. Secara umum, rasio 2 dan di atasnya dianggap tinggi. Ini menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan setidaknya dua kali lipat dari jumlah bunga dan mampu mengambil pinjaman.
  • Namun, metrik ini terbatas dan tidak dapat memberikan pandangan yang luas tentang kesehatan keuangan perusahaan. ICR harus dihitung bersama dengan biaya dan pengeluaran lainnya.

Jadilah trader profesional bersama Octa

Buat akun dan mulai berlatih sekarang.

Octa